Pengaruh Budaya Asing terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan
resmi yang di gunakan oleh masyarakat yang tinggal di Indonesia. Dan Bahasa
Indonesia menjadi bahasa nasional saat proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia. Pembakuan Bahasa Indonesia yang pertama di lakukan pada tanggal 28
Oktober 1928 di Hari Sumpah Pemuda yang pertama. Bahasa Indonesia merupakan
rumpun bahasa melayu. Banyak kesamaan antara bahasa Indonesia dengan bahasa
melayu yang di gunakan di Riau pada abad ke-19. Jadi, dasar perkembangan bahasa
Indonesia berasal dari bahasa melayu. Dan seiring berjalannya waktu bahasa
Indonesia terus mengalami perkembangan dan menghasilkan kata-kata baru baik
yang di ciptakan sendiri maupun hasil dari penyerapan bahasa asing.
Bahasa asing yang banyak terserap ke bahasa
Indonesia adalah bahasa Belanda, Arab, Inggris, Latin, dan Cina. Terutama dalam
dunia komunikasi, demi tercapainya tujuan komunikasi yang di maksud, kata-kata
inggris amerika banyak di ambil. Contohnya : cool, AC, Follow, dll. Selanjutnya
perkembangan bahasa Indonesia juga di pengaruhi oleh sastrawan-sastrawan
minangkabau seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Hamka, dll. Para sastrawan ini
banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi.
Kemudian bahasa Indonesia mulai banyak mengalami perbaikan, dan puncaknya adlah
dengan terbitnya buku EYD ( Ejaan Yang Di sempurnakan) yang menjadi acuan kita
sekarang ini, pada tahun 1972.
Walaupun sebagian masyarakat kita mengaku berkomunikasi
berbahasa Indonesia, namun faktanya bahasa Indonesia yang sesuai EYD masih
sulit di terapkan. Contohnya adala masyarakat Betawi, mereka mengerti bahasa
Indonesia, namun mereka masih sulit menerapkan bahasa Indonesia dalam
percakapan sehari-hari. Bahasa Indonesia hanya di gunakan dalam situasi yang
formal, misalnya, di perguruan tinggi, media massa, surat-surat resmi, dll.
Seperti hal yang lainnya, pengaruh Globalisasi
juga member dampak positif dan negative bagi bahasa Indonesia. Namun, yang akan
dibahas kali ini adalah dampak positifnya saja. Tapi sebelum itu, marilah kita
kembali mengingat zaman kolonialisme. Pada zaman itu, bahasa yang digunakan
adalah bahasa melayu atau jawa. Sehingga pada saat itu, para colonial sulit
untuk berkomunikasi dengan pribumi. Kemudian mereka (para colonial) meminta
kepada para pelajar pribumi untuk mengajari mereka, sehingga mereka dapat
mengerti keadaan pribumi saat itu.
Dan di saat sekarang ini, dengan kemajuan
komunikasi, bahasa inggris sangatlah di perlukan. Namun pemuda pemudi Indonesia
yang benar-benar bias berbahasa inggris 100% sangatlah sedikit. Dan percaya
atau tidak, peminat bahasa Indonesia secara perlahan terus meningkat. Hal itu
sangat berkaitan dengan perkembangan komunikasi di Indonesia. Seperti yang kita
ketahui, komunikasi adalah hal yang sangat penting, dan bahasa Inggris adalah
bahasa asing yang popular di dunia. Namun, penguasaan masyarakat Indonesia akan
bahasa Inggris sangatlah lemah, mengingat menguasai bahasa Indonesia yang
sesuai saja sudah sulit. Jadi, maka banyak masyarakat asing yang ada di
Indonesia maupun yang tersebar di seluru dunia yang dengan senang hati
mempelajari bahasa Indonesia, bahkan sekarang ini sudah banyak kursus bahasa
asing yang menawarkan kursus bahasa Indonesia.
Walaupun sebenarnya masih banyak factor yang
menyebabkan masyarakat asing tersebut mempelajari bahasa Indonesia, misalnya
karena pekerjaan, bisnis, tempat tinggal, maupun karena ingin lebih dekat dan bisa berkomunikasi dengan
masyarakat pribumi. Namun terlepas dari itu semua, hal ini sangatlah
menguntungkan bagi masyarakat Indonesia, karena hal ini bisa semakin membuat
bahasa Indonesia di kenal dunia.
0 Response to "Pengaruh Budaya Asing terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia"
Posting Komentar